banner image Assalamualaikum...Wr, Wb... Selamat datang di Website rickiaprialdi.com Media Berbagi Informasi... Admin sangat berharap dukungan dari Bapak/Ibu guru, siswa dan siswi sekalian dengan cara mengklik tombol IKUTI pada kolom pengikut dan jangan lupa Like, Comment and Subscribe di setiap vidio pembelajaran pada Channel Youtube Ricki Aprialdi semoga bisa selalu memberikan manfaat kepada banyak orang

Bagian, Fungsi dan Cara Penggunaan Alat Ukur Osiloskop

Fungsi Osiloskop

Fungsi Osiloskop adalah untuk menampilkan sinyal listrik dalam bentuk grafik gelombang sinyal pada layar termasuk amplitudo ,tegangan dan frekuensinya.

Berbeda dengan alat ukur lainnya misalnya (digital multimeter) hanya bisa melihat besaran tegangan saja, pada osiloskop bisa menampilkan bentuk sinyal yang menampilkan satuan waktu dalam bentuk horizontal (X-axis) dan satuan amplitudo/ tegangan dalam bentuk vertikal (Y-axis). 

Dengan melihat bentuk sinyal yang diukur pada circuit/ rangkaian maka akan bisa lebih mudah untuk dipelajari dan dianalisa karakteristik sinyal yang bisa diukur apakah terdapat cacat (noise) pada arus listriknya atau tidak, yang pada alat ukur biasa tidak bisa dilihat.

Berikut adalah fungsi osiloskop selengkapnya :

  • Mengetahui frekuensi dan amplitudo sinyal
  • Mengidentifikasi noise dan distorsi yang muncul pada rangkaian elektronika
  • Menganalisa bentuk sinyal apakah gelombang sinus, square (blok persegi), gelombang gigi gergaji, atau gelombang segitiga
  • Membandingkan fase sinyal antara 2 input yang berbeda
  • Mengukur besar tegangan listrik terhadap waktu
  • Dengan sedikit setting/ pengaturan pada probe dan kontrol bisa digunakan untuk menganalisa perbedaan sinyal input dan output.

Jenis – jenis Osiloskop

Adapun 2 jenis osiloskop adalah:

  1. Osiloskop Analog.
  2. Osiloskop Digital.

Apa perbedaan antara osiloskop digital dan analog? Simak penjelasan selengkapnya berikut ini:

1. Osiloskop Analog

Osiloskop analog sering disebut juga sebagai osiloskop tabung kaca. Hal ini dikarenakan alat tersebut menggunakan tabung CRT (Cathode Ray Tube) sebagai layarnya.

Osiloskop analog adalah merupakan versi pengembangan yang pertama. Namun bisa dikatakan responnya sudah cukup cepat terhadap sinyal.

2. Osiloskop Digital

osiloskop digital

Osiloskop digital adalah sebuah osiloskop versi yang lebih mutakhir dibandingkan versi analog. Karena menggunakan layar LCD, alat ukur elektronik tersebut dikenal juga sebagai osiloskop digital.

Dibandingkan dengan versi analog, osiloskop digital memiliki banyak sekali kelebihan. Salah satu kelebihan osiloskop digital adalah memiliki kemampuan untuk menentukan bandwith dengan lebih fleksibel.

Bagian Bagian Osiloskop

Secara umum bagian bagian osiloskop terdiri dari 2 bagian yaitu panel display dan panel kontrol.

Fungsi tombol pada osiloskop sebenarnya sama saja namun karena banyaknya model dan produsen maka posisi tombol ini dan indikatornya menjadi berbeda beda.

Demikian juga dengan fungsi osiloskop, walaupun bentuknya berbeda beda dan tombol juga berbeda beda, namun fungsinya tetap sama.

Berikut adalah fungsi tombol pada osiloskop yang sering digunakan :

  1. Channel : terdiri dari 2 pilihan yaitu channel 1 atau channel 2
  2. Ground : Melihat posisi ground pada layar osiloskop
  3. AC/ DC : Mirip pada multimeter, jika selector pada AC maka hanya akan dilewatkan sinyal arus AC saja, sedangkan pada posisi DC maka sinyal arus DC yang terukur, tombol ini berfungsi untuk mengatur kapasitor kopling pada osiloskop
  4. Posisiton : Mengatur posisi sumbu X
  5. Time/div : Mengatur berapa nilai time/dive atau waktu yang nantinya mewakili satu div di layar
  6. Volt/div : Mengatur berapa nilai volt/div atau tegangan yang nantinya mewakili satu div di layar
  7. CAL : Untuk kalibrasi tegangan Vpp
  8. Trace Rotation : Mengatur kemiringan sumbu Y=0
  9. Intensity : Mengatur intensitas cahaya pada layar
  10. Focus : Memperjelas/ mengatur fokus pada sinyal yang muncul di layar

Melihat tampilan gambar osiloskop diatas, mungkin bagi Anda yang tidak terbiasa melihatnya akan terlihat sangat rumit ya? Namun apabila Anda sudah mengetahui bagian-bagian osiloskop, tentunya benda tersebut tidak akan terlihat rumit.

Cara Menggunakan Osiloskop

Pada setiap osiloskop baik versi analog maupun digital harus dilakukan kalibrasi sebelum bisa digunakan, jika tidak dilakukan kalibrasi maka akan menyebabkan hasil pengukuran tidak akurat.

Berikut ini adalah langkah langkah cara menggunakan osiloskop :

  1. Nyalakan osiloskop, pada beberapa jenis terkadang proses boot cukup lama bahkan hampir sama dengan lamanya proses booting pada PC. Terlebih pada jenis tabung CRT yang memerlukan pemanasan pada tabung CRT sebelum bisa menampilkan grafik sinyal
  2. Setelah dinyalakan pada display akan muncul garis mendatar
  3. Hubungkan probe positif (+) pada terminal kalibrasi, pada beberapa probe terdapat pilihan untuk faktor pengali yaitu x10 atau x1, pastikan pilihan pada x1
  4. Pada tampilan osiloskop akan muncul tampilan sinyal persegi (square wave) dan pada kondisi ini, harus dicari settingan yang tepat supaya pada layar CRO menampilkan tegangan 2 Vpp dengan frekuensi 1kHz
  5. Ubah dulu pada pilihan tombol trigger, sesuaikan pilihan sesuai channel yang digunakan, jika menggunakan CH1 maka pilih opsi CH1
  6. Coupling pilih ke AC, sesuaikan dengan pilihan pada probe.
  7. Pilihan Volt/Div (Vertikal) pilih selector pada 1 Volt, sedangkan Time/div (Horizontal) pilih pada 0.5 Volt
  8. Sesuaikan juga pilihan fokus, intensitas cahaya dan position supaya tampilan sinyal menjadi jelas
  9. Jika sudah menampilkan seperti dibawah ini maka osiloskop siap digunakan
Cara penggunaan Osiloskop mungkin pada awalnya terlihat sulit karena banyak tombol kontrol yang harus disetting, namun jika sudah familiar sebenarnya penggunaannya sangat mudah seperti halnya alat ukur biasa.

Untuk dapat membaca hasil pengukuran yang dilakukan dengan osiloskop, terlebih dahulu Anda perlu mengetahui rumus dan juga cara menghitungnya. Rumus osiloskop adalah sebagai berikut:

rumus osiloskop

cara membaca osiloskop

Setelah mengetahui rumus untuk mengukur dan cara menggunakan osiloskop, maka selanjutnya Anda juga perlu mengetahui cara membaca osiloskop untuk melihat hasil pengukurannya.

Cara membaca osilokop dapat dilakukan setelah selesai proses pengukuran.

Berikut ini cara menentukan tegangan puncak dan frekuensi dalam pengukuran 

A. Menentukan Tegangan Puncak (Vpp) : 

V div= 5 volt div

t div = 4 ms div

Vpp (tegangan puncak)  = t div × volt div

Vpp (tegangan puncak) =  4 × 5 = 20 volt 

B. Menentukan Frekuensi (F) : 

Frekuensi (F) = 1/ (( div × time))

Frekuensi (F) = 1/((4×5))

Frekuensi (F) = (20ms) = 0, 05 second

Frekuensi (F) = 50 Hz

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.